Jakarta: perhelatan pasta demokrasi pemilu 2024 sejumlah pihak berharap tak ada politik identitas. Harapan tersebut juga disampaikan oleh komunitas Zona Inspirasi Pemuda melalui literasi publik dengan narasumber Fatihatul Khoiriyah (Ketua Bawaslu Lampung 2012-2022) dan Aji Pangestu (Manager Pemantau Seknas JPPR) (20/11/22).
Menghadapi pesta demokrasi pemilu tahun 2024 Fatihatul Khoiriyah menuturkan bahwa tantangan yang akan dihadapi tidak jauh berbeda dari pemilu 2019 dan potensi hambatan salah satunya yaitu persoalan politik identitas.
“Politik identitas ini menjadi sesuatu yang berbahaya karena dapat memecah belah bangsa. Sehingga kita bangsa Indonesia harus bersatu untuk bisa menghadirkan pemilu yang sehat, pemilu yang saling menghormati satu sama lain, menghargai perbedaan.” Sambungnya.
Dari pengalaman pemilu-pemilu sebelumnya, dia mencatat selaian permasalahan politik identitas juga ada politik uang yang terus saja terjadi baik itu pemilu atau pilkada.
Selain fatihatul Khoiriyah, Aji Pangestu selaku manager Pemantau JPPR berkaitan dengan politik identitas dapat diminimalisir dengan edukasi kepada masyarakat dalam menggunakan media sosial sehingga masyarakat dapat menyaring informasi yang diterima
“Informasi yang kemudian harus dicari oleh masyarakat yaitu informasi yang kredibel dari penyelenggara pemilu, seperti KPU maupun BAWASLU. Tentu hal ini dapat diciptakan dengan adanya sosialisasi atau kemudian Pendidikan pemilih dari berbagai elemen ataupun kelompok kepentingan seperti penyelenggara pemilu .” tutupnya.